JAKARTA (Pos Kota)-Sepanjang 2016 Kementerian Pertanian mampu meningkatkan produksi pangan strategis sehingga volume impor turun. Bahkan tidak ada impor untuk komoditas padi, cabai dan bawang merah.
“Pembangunan pertanian pun mampu meningkatkan kesejahteraan petani, kepuasan petani dan indeks ketahanan pangan bahkan di tahun 2045 ditargetkan menjadi lumbung pangan dunia,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kemarin.
Menurut dia, pencapaian ini karena Kementerian Pertanian menerapkan kebijakan atau terobosan baru pembangunan pertanian. Kebijakan tersebut yakni penyempurnaan regulasi dan penataan SDM pertanian dan manajemen.
Kebijakan penyempurnaan regulasi mencakup semua aspek. Pertama, merevisi Perpres 172/2014 tentang tender penyediaan benih dan pupuk menjadi penunjukkan langsung atau e-katalog sehingg turun tepat waktu menjelang masa tanam.
“Kedua, refocusing anggaran 2015 hingga 2017 sebesar Rp 12,2 triliun dari perjalanan dinas, rapat, rehab gedung direvisi menjadi rehab irigasi, alat mesin pertanian, cetak sawah dan lainnya untuk petani,” kata Amran.
Ketiga, lanjut Amran, bantuan benih yang disalurkan ke petani tidak di lahan existing, sehingga bantuan berdampak pada luas tambah tanam. Keempat, pengawalan program Upaya Khusus (UPSUS) dan evaluasi harian.
“Kebijakan kementerian pertanian fokus juga pada pengendalian impor dan mendorong ekspor dan deregulasi perijinan dan investasi serta penyaluran asuransi usaha pertanian,” pintanya.
Sementara itu kebijakan terkait penataan SDM pertanian dan manajemen meliputi lelang jabatan berbasis kompetensi dan kinerja secara transparan dan kompetitif, menerapkan reward and punishment kepada daerah terkait kemampuan penyerapan anggaran dan pencapaian target produksi, melepaskan ego-sektoral.
“Kebijakan penataan SDM pertanian lainnya yang tidak kalah pentingnya yaitu monitoring dan evaluasi harian dan telah membentuk Tim Sapu bersih Pungli, sehingga kinerja ke depan meningkat, kalau ketahuan melakukan pungli, tanpa kompromi kami akan copot,” tegas Mentan.
Sumber: poskotanews[dot]com
0 komentar: