 |
| Ilustrasi Jatim times |
MALANG – Melimpahnya hasil produksi pertanian di Kabupaten Malang, terutama ubi kayu dan ubi jalar, memantik ide dinas pertanian untuk mengadakan gelar lomba produk olahan dari bahan dasar tersebut.
Menurut Tomie Herawanto, krpala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang, lomba produk olahan yang diikuti oleh 33 kecamatan sebagai upaya pemkab mengenalkan produk ubi kayu dan ubi jalar yang selama ini dilabeli makanan ndeso.
"Lomba ini selain dalam memperingati penutupan hari Krida Pertanian ke-44 juga untuk memacu kreativitas para pelaku usaha untuk menengok dan mengolah semua bahan yang ada di sekitar kita," terang Tomie saat mendampingi Hj Jajuk Rendra Kresna selaku ketua juri.
Tomie juga menyatakan, elimpahnya ubi kayu dan ubi jalar di Kabupaten Malang sangat disayangkan kalau sekedar diolah apa adanya tanpa adanya inovasi baru.
"Dari lomba olah produk ini, terrnyata hasilnya sangat menggoda. Ubi yang terlihat biasanya menjadi menu makanan yang menarik dan enak," katanya sambil mencicipi berbagai menu peserta.
Dalam kesempatan itu, Jajuk Rendra Kresna sebagai ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang mengatakan sangat apresiatif atas hasil olah produk ubi tersebut.
"Saya terkesan dengan hasil olah ibu-ibu. Sangat menarik di mata dan rasanya enak. Padahal bahannya adalah ubi," katanya sambil mencicipi menu dan menilainya per stan di aula Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang.
Istri bupati Malang ini juga mengatakan bahwa lomba pengolahan menu ubi yang dilaksanakan ini jangan sampai hanya sebatas seremonial belaka.
"Kita berharap kuliner dari bahan dasar pertanian yang telah diolah sedemikian rupa menjadi ikon kuliner Kabupaten Malang," ucap Jajuk yang juga berharap nantinya akan tumbuh sentra-sentra makanan khas Kabupaten Malang yang jadi daya tarik wisata.
0 komentar: