 |
| Ilustrasi Bahan pangan pokok beras |
Purworejo – Meskipun menjadi salah satu daerah lumbung padi di Provinsi Jawa Tengah, namun dari pemetaan yang dilakukan Kantor Ketahanan Pangan, di Kabupaten Purworejo masih ada 45 desa yang masuk zona kuning rentan pangan. Desa-desa tersebut tersebar di 12 kecamatan.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Purworejo Istiharjo dalam kegiatan rapat koordinasi dewan ketahanan pangan Kabupaten Purworejo di Hotel Sanjaya, kemarin. Rakor yang dibuka Wakil Bupati Yuli Hastuti tersebut diikuti 100 orang dari anggota dewan ketahanan pangan lintas sektoral.
Istiharjo merinci, desa-desa yang rentan pangan tersebut di Kecamatan Banyuurip, Grabag, dan Puwodadi masing-masing satu desa; Pituruh empat desa; Kaligesing, Kemiri, dan Loano masing-masing tiga desa; dan Kecamatan Bener,
Bruno, Butuh, dan Ngombol masing-masing enam desa.
Disebutkan, kerentanan pangan tersebut akibat bencana banjir dan kekeringan, cadangan pangan di masyarakat belum dikelola dengan baik, saat panen raya sebagian besar gabah dibeli pengusaha luar daerah.
Selain itu, kerentanan pangan juga diakibatkan oleh ketergantungan masyarakat terhadap beras masih sangat tinggi sebagai makanan pokok, alih fungsi lahan tidak terkendali, dan produk makanan yang banyak mengandung bahan berbahaya untuk kesehatan.
“Untuk mengatasi kerentanan pangan itu kami terus melakukan terobosan bekerja sama lintas sektoral,” katanya.
Kendati masih ada desa yang rentan pangan, namun Istiharjo memastikan stok pangan di Kabupaten Purworejo dijamin aman hingga lima bukan kedepan. Stok cadangan pangan tahun 2016 yang ada di masyarakat saat ini mencapai 354.379.280 kilogram. Sedangkan stok cadangan di gudang Dolog mencapai 5.874.976 kilogram.
Sumber: berita[dot]suaramerdeka[dot]com
0 komentar: