Ilustrasi Merdeka.com |
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan masih banyak hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki ketahanan pangan dari hulu hingga hilir, guna mencapai swasembada pangan nasional.
Di hulu, pemerintah perlu melakukan perbaikan irigasi yang dilengkapi dengan embung. Hal ini untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait, seperti sungai dan danau.
"Kita juga harus perbaiki sistem peternakan. Neraca kita untuk sapi makin lama populasi makin turun. Ada yang salah. Tidak bisa penggemukan diserahkan ke perusahaan besar, sedangkan rakyat untuk indukan. Jadi harus di tukar," ujar Darmin di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (28/11).
Di tengah, peran pembiayaan dari perbankan untuk sektor pertanian dan peternakan juga jarus ditingkatkan. Dia mencatat, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga saat ini masih didominasi oleh sektor perdagangan, yakni Rp 18 triliun untuk produksi dan Rp 47 triliun untuk perdagangan.
"Kita senang tapi jangan sampai ke pedagang semua. Harus juga tingkatkan di produksinya. Kita harus hitung ulang biaya hidup. Berapa lama pinjamannya, dan jangan sampai begitu pinjam langsung nyicil," imbuhnya.
Sementara di hilir, harus ada strategi dari berbagai pemangku kepentingan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan. Jangan sampai pasokan yang dimiliki berlebihan atau kekurangan. Mengingat, harga pangan di Indonesia lebih mahal 70 persen dari harga pangan dunia.
"Kita harus memastikan bahwa produksi pangan kita cukup. Bayangkan jika berlebihan, mau diapain? Mau dibuang? Mau di ekspor? Tidak ada yang beli karena harganya mahal. Artinya sebetulnya diperlukan mekanisme lain, kalau kita kurang kita bisa impor dan lebih kita bisa ekspor," jelas Darmin.
Sumber: merdeka[dot]com
0 komentar: