Ilustrasi bengkulu ekspress |
“Kita mengembangkan beras analog ini bekerjasama dengan BPPT untuk membuat beras analog dari tepung singkong ini,” kata Plt Kepala BKP Kaur Jon Harimol S Sos, saat membuka pelatihan pembuatan beras analog dari tepung mocaf di Pondok Pusaka, kemarin (26/10).
Dikatakan Jon Harimol, pelatihan yang digelar aula kantor Dispora Kaur dan dikuti dari KWT dan masyarakat Kaur selama dua hari ini. Bertujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan potensi pangan sumberdaya lokal dan juga mengenalkan beras analog sebagai salah satu alternatif untuk diversifikasi pangan kepada masyarakat Kaur. Sebab bahan baku beras analog ini adalah mocaf yang memiliki kandungan indeks glikemik (glukosa dalam karbohidrat yang terdapat pada suatu pangan) yang umumnya lebih rendah dibandingkan beras padi. Meski demikian, dibandingkan dengan beras padi, sumber karbohidrat maupun gizi yang terkandung di dalam beras analog tidak jauh berbeda.
“Beras ini tentu lebih sehat jika dibandingkan beras padi, terutama bagi pada penderita diabetes melitus, karena beras analog memiliki bentuk dan rasa yang menyerupai beras padi, sehingga para penderita diabetes melitus tidak perlu mengubah pola konsumsinya,” terangnya.
Sementara itu, narasumber dari BPPT Ir Purwa Tri Cahya Msi, saat ini pihaknya terus melalukan pelatihan dan sosialisasi aneka beras yang berbahan pangan lokal non-padi masyarakat yang ada di Indonisia ini, khususnya Kabupaten Kaur. Sebab bahan pangan lokal yang diolah menjadi beras tersebut antara lain dari tepung jagung, pati singkong dan singkong segar.
“Produk-produk olahan kita kembangkan untuk menjadi beras analog ini bisa dari jagung dan mocaf, karena beras analog ini bagus sekali untuk kesehatan,” terangnya.
Ditambahkannya, beras analog ini glikemiknya lebih rendah dari beras padi sehingga sehat dan cocok untuk masyarakat yang ingin mengurangi konsumsi karbohidrat penghasil gula. Sebab tepung mocaf ini cocok digunakan sebagai bahan baku aneka produk makanan ringan, termasuk kue kering.
“Kaur ini kaya dengan makanan lokal seperti singkong, dan ini bagus sekali untuk dikembangkan. Apalagi cara pembuatan beras analog ini mudah sekali,” jelasnya.
Sumber: bengkuluekspress[dot]com
0 komentar: