Ilustrasi: Unej.ac.id |
Novin lantas menambahkan bahwa sebelumnya, pada tahun 2014 lalu dirinya sudah merilis film dokumenter mengenai perjuangan petani sekaligus pengusaha singkong di daerah Jabung, Malang, bertempat di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya. Penayangan perdana film dokumenter Presiden Singkong ini mendapatkan apresiasi yang baik, sehingga mendorongnya untuk meneruskan proyek trilogi Presiden Singkong. “Untuk film yang kedua, saya ingin memotret kiprah akademisi seperti Pak Bagio yang sudah memperjuangkan singkong sebagai pangan alternatif. Mulai dari bagaimana beliau meneliti, mengaplikasikan hasil penelitian ke masyarakat hingga berhasil membuka usaha berbasis singkong, ” tutur Novin yang merencanakan mengangkat keberadaan Merica Singkong Restoran di Yogyakarta sebagai tema film dokumenter ketiganya.
Usaha Novin mengangkat singkong sebagai tema utama filmya ternyata didukung oleh Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Melalui Program Film Pendek dan Dokumenter 2016, Novin memperoleh dana dari Pusbangfilm untuk mewujudkan film keduanya. “Saya tertarik untuk memfilmkan singkong sebagai alternatif pangan, mengingat saat ini kebutuhan pangan makin meningkat sementara ketersediaan lahan pertanian makin berkurang. Di lain sisi keberadaan singkong masih belum dimanfaatkan secara maksimal, padahal potensinya luar biasa,” kata Novin yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Sementara itu dalam kesempatan pengambilan gambar, Rektor Universitas Jember, Moh. Hasan menegaskan dukungan Universitas Jember kepada para penelitinya, khususnya bagi para peneliti yang mampu menghasilkan inovasi yang mampu memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas. “Kami mendukung kiprah Pak Bagio yang konsisten mengembangkan singkong, tidak hanya berhenti di tataran publikasi ilmiah saja, beliau mampu mengaplikasikan temuannya untuk kemaslahatan masyarakat, bahkan langsung memberikan contoh bagaimana menerapkan temuannya menjadi bisnis yang menguntungkan,” urai Moh. Hasan.
Shooting hari pertama (26/10) diisi dengan pengambilan gambar di Kampus Tegalboto, Fakultas Teknologi Pertanian dan outlet Mister Te milik Prof. Bagio yang menjual aneka produk berbasis tepung dari singkong atau Mocaf. Sedangkan untuk hari kedua (27/10), Novin dan kawan-kawan mengunjungi lahan singkong dan pengolahan cassava chips di Kecamatan Gumukmas, Jember. Rencananya, film dokumenter Presiden Singkong 2 akan ditayangkan di dua televisi swasta Indonesia.
Sumber: unej[dot]ac[dot]id
0 komentar: