Konten Terbaru:
Home » » Ingin RI Mandiri Pangan? Kementan: Jangan Bergantung Sama Nasi

Ingin RI Mandiri Pangan? Kementan: Jangan Bergantung Sama Nasi

Written By Unknown on Senin, 10 Agustus 2015 | 10.8.15

Lani Pujiastuti - detikfinance


Sumber karbohidrat nasi bisa digantikan dengan aneka umbi-umbian, singkong, dan sagu.

"Semua sedang dikenbangkan supaya cita rasanya bisa diterima sehingga makan nggak harus nasi. Kita kembangkan produksi tepung casava (mocaf) meski masih skala kecil di Trenggalek. Kami kenalkan singkong bisa jadi bahan kue yang cita rasanya mirip tepung umumnya," terang Gardjita. 

Gardjita menerangkan, RI punya potensi beras komoditas singkong yang bahkan sudah ekspor.

"Singkong sudah ekspor meski bentuknya mentah. Impor singkong itu berupa chip dan corn flake (sereal jagung)," tambahnya. 

Kemudian alternatif sumber protein, Gardjita menjelaskan banyak tersedia di sekitar kita namun belum disadari masyarakat. 

"Sumber protein hewani masih didominasi daging, padahal ada telor, bebek, puyuh, kelinci bahkan belalang. Belalang juga sumber protein tinggi. Di Gunung Kidul, Yogyakarta, belalang dijadikan masakan. Di Thailand, belalang disate jadi cemilan," paparnya.

Lalu sumber protein nabati, menurut Gardjita tidak bisa bergantung dengan kedelai yang selama ini 70% masih ekspor. 

"Kedelai harus disubstitusi. Impornya masih besar. Perut indonesia terus nambah dari Kanada, Amerika. Selain itu, lahan yang cocok ditanam kedelai juga cocok untuk tanam padi jadi ada kompetisi. Tapi produksi dua-duanya aman bahkan surplus karena ada penambahan areal tanam," tutupnya.

Sumber karbohidrat nasi bisa digantikan dengan aneka umbi-umbian, singkong, dan sagu.

"Semua sedang dikenbangkan supaya cita rasanya bisa diterima sehingga makan nggak harus nasi. Kita kembangkan produksi tepung casava (mocaf) meski masih skala kecil di Trenggalek. Kami kenalkan singkong bisa jadi bahan kue yang cita rasanya mirip tepung umumnya," terang Gardjita. 

Gardjita menerangkan, RI punya potensi beras komoditas singkong yang bahkan sudah ekspor.

"Singkong sudah ekspor meski bentuknya mentah. Impor singkong itu berupa chip dan corn flake (sereal jagung)," tambahnya. 

Kemudian alternatif sumber protein, Gardjita menjelaskan banyak tersedia di sekitar kita namun belum disadari masyarakat. 

"Sumber protein hewani masih didominasi daging, padahal ada telor, bebek, puyuh, kelinci bahkan belalang. Belalang juga sumber protein tinggi. Di Gunung Kidul, Yogyakarta, belalang dijadikan masakan. Di Thailand, belalang disate jadi cemilan," paparnya.

Lalu sumber protein nabati, menurut Gardjita tidak bisa bergantung dengan kedelai yang selama ini 70% masih ekspor. 

"Kedelai harus disubstitusi. Impornya masih besar. Perut indonesia terus nambah dari Kanada, Amerika. Selain itu, lahan yang cocok ditanam kedelai juga cocok untuk tanam padi jadi ada kompetisi. Tapi produksi dua-duanya aman bahkan surplus karena ada penambahan areal tanam," tutupnya.

@http://finance.detik.com/read/2015/08/07/102953/2985863/4/2/ingin-ri-mandiri-pangan-kementan-jangan-bergantung-sama-nasi
Share this article :

0 komentar:


Tepung Mocaf

Tepung singkong yang dimodifikasi sehingga berkualitas tinggi...

Untuk Pembelian Tepung Mocaf Hubungi
YULIANA
0271-825266

 
Dipersembahkan oleh Lembaga Penelitian Universitas Jember
Didukung oleh : Universitas Jember | LPDP | BCM
Copyright © 2015. Tepung MOCAF - All Rights Reserved