Konten Terbaru:
Home » » Cabai Taraju, Mampu Gerakkan Perekonomian Rakyatnya

Cabai Taraju, Mampu Gerakkan Perekonomian Rakyatnya

Written By Unknown on Rabu, 12 Agustus 2015 | 12.8.15


Petani di Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya sangat bersyukur akan rezeki yang mereka peroleh dari hasil budidaya cabai. Produksi cabai yang melimpah dari kecamatan Taraju terbukti mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Tak heran jika beberapa petani cabai di Taraju merupakan kaum terpelajar, bahkan tak jarang diantara mereka merupakan lulusan sarjana. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis cabai di Taraju sangat menjanjikan.

Pesatnya perkembangan cabai di Taraju ini tak bisa dilepaskan dari peran Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa). Berawal dari digulirkannya program ‘Masyarakat Desa Hutan (MDH)’, kini petani cabai di Taraju benarbenar telah mandiri. Pak Yani, salah satu petani cabai di Taraju mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan budidaya cabai di Balitsa melalui program MDH.
Pengetahuan tersebut kemudian ia bagi ke petani petani lain di wilayah Taraju. Ia tak hanya sukses menjadi petani cabai, akan tetapi juga menjadi pebisnis cabai. Kini ia mendirikan toko yang menjual sarana tani, dimana petani dapat memperoleh input dan sarana pertanian secara kredit. Disamping itu ia juga menampung hasil panen petani dan membantu memasarkannya ke pasar tradisional dan supermarket.
Berbekal dari pengetahuan yang diperoleh saat pelatihan di Balitsa, Pak Yani membina petani cabai di Taraju. Hal ini menyebabkan produksi cabai di Taraju  melimpah. Dalam satu hari mereka dapat mengirim 1-3 ton cabai ke pasar Induk Kramat Jati.
Cabai Taraju tak hanya terkenal akan penampilannya yang baik, akan tetapi juga ketahanannya saat disimpan. Selain memasok ke Pasar Induk Kramat Jati, petani Taraju juga memasarkan cabai produksinya ke pasar lokal di sekitar Tasikmalaya. Cabai Taraju kualitas super bahkan telah dipasarkan ke supermarket besar melalui Bimandiri.
Sayangnya, dalam dua tahun terakhir ini cabai di Taraju terserang virus yang menyebabkan daun menjadi kuning. Hal ini menyebabkan produksi cabai Taraju menurun tajam dari 15 ton per hektar menjadi 3 ton per hektar. Petani sangat mengharapkan bantuan dari instansi terkait untuk mengatasi masalah tersebut.
@http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2331/
Share this article :

0 komentar:


Tepung Mocaf

Tepung singkong yang dimodifikasi sehingga berkualitas tinggi...

Untuk Pembelian Tepung Mocaf Hubungi
YULIANA
0271-825266

 
Dipersembahkan oleh Lembaga Penelitian Universitas Jember
Didukung oleh : Universitas Jember | LPDP | BCM
Copyright © 2015. Tepung MOCAF - All Rights Reserved