Foto: Mister Te, Outlet produk-produk berbasis singkong
YOGYA (KRjogja.com) - Majelis Pemberdayaan Masyarakat, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MPM PDM) Kota Yogyakarta mengadakan lomba membuat kue dari bahan tepung 'mocaf' atau modified cassava flour di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Selasa (2/6/2015). Lomba diikuti 10 kelompok ibu-ibu PKK binaan MPM PDM Kota Yogya. Masing-masing kelompok terdiri 3 orang.
Ketua MPM PDM Kota Yogya Ir Rusianto Wartono mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan tepong mocaf sebagai pengganti tepung terigu. Melalui lomba ini, akan tercipta inovasi kue berbahan dasar mocaf yang menarik, enak dan tak kalah penting disukai pasar. "Kalau masyarakat sudah beralih dari tepung terigu ke tepung mocaf, tentu ketahanan pangan nasional akan terwujud," katanya. Lomba ini juga dalam rangka menyongsung Muktamar Ke-47 Muhammadiyah di Makassar Sulawesi Selatan, Agustus mengatang.
Menurut Rusianto, DIY khususnya Gunungkidul merupakan daerah penghasil singkok/ubi kayu, potensial. Namun, pemanfaatan singkong belum maksimal. Maka dari itu Muhammadiyah DIY menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam pemanfaatan ubi kayu. "Kalau ubi kayu dibuat mocaf maka banyak yang bisa memanfaatkannya," katanya. Inovasi kue berbahan mocaf ini juga akan mendongkrak perekonomian warga.
Dewan juri lomba dari tim mocaf Muhammadiyah DIY Siti Sa'adah menambahkan, kriteria penilaian meliputi inovasi, layak jual, rasa, penyajian, kalkulasi harga dan kebersihan. Jenis kue berbahan mocaf yang berhasil dibuat antara lain, Chocolate Cookies Mocaf, Dimsum Tiwul Ayam, Mocaf Talam Ayam Saos Jeruk, Sarang Semut Isi Kurma, Nugget Jagung Mocaf dan lain-lain. Kue yang dinyatakan sebagai pemenang akan disuguhkan dalam Seminar Ketahanan Pangan di Kampus UAD, 10 Juni mendatang.
Sumber: http://krjogja.com/read/262574/berkontribusi-terwujudnya-ketahanan-pangan.kr
Ketua MPM PDM Kota Yogya Ir Rusianto Wartono mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan tepong mocaf sebagai pengganti tepung terigu. Melalui lomba ini, akan tercipta inovasi kue berbahan dasar mocaf yang menarik, enak dan tak kalah penting disukai pasar. "Kalau masyarakat sudah beralih dari tepung terigu ke tepung mocaf, tentu ketahanan pangan nasional akan terwujud," katanya. Lomba ini juga dalam rangka menyongsung Muktamar Ke-47 Muhammadiyah di Makassar Sulawesi Selatan, Agustus mengatang.
Menurut Rusianto, DIY khususnya Gunungkidul merupakan daerah penghasil singkok/ubi kayu, potensial. Namun, pemanfaatan singkong belum maksimal. Maka dari itu Muhammadiyah DIY menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam pemanfaatan ubi kayu. "Kalau ubi kayu dibuat mocaf maka banyak yang bisa memanfaatkannya," katanya. Inovasi kue berbahan mocaf ini juga akan mendongkrak perekonomian warga.
Dewan juri lomba dari tim mocaf Muhammadiyah DIY Siti Sa'adah menambahkan, kriteria penilaian meliputi inovasi, layak jual, rasa, penyajian, kalkulasi harga dan kebersihan. Jenis kue berbahan mocaf yang berhasil dibuat antara lain, Chocolate Cookies Mocaf, Dimsum Tiwul Ayam, Mocaf Talam Ayam Saos Jeruk, Sarang Semut Isi Kurma, Nugget Jagung Mocaf dan lain-lain. Kue yang dinyatakan sebagai pemenang akan disuguhkan dalam Seminar Ketahanan Pangan di Kampus UAD, 10 Juni mendatang.
Sumber: http://krjogja.com/read/262574/berkontribusi-terwujudnya-ketahanan-pangan.kr
0 komentar: