Konten Terbaru:
Home » » Tinggalkan Beras, Pesantren Ini Beralih Konsumsi Sorgum

Tinggalkan Beras, Pesantren Ini Beralih Konsumsi Sorgum

Written By Unknown on Minggu, 07 Juni 2015 | 7.6.15

Foto: sorgum atau jagung cantel

Jakarta -Makanan pokok paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah beras. Namun, sebuah pesantren di Desa Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut membuat gebrakan. Mereka memilih meninggalkan beras dan beralih ke sorgum sebagai makanan pokok sehari-hari.

Pondok Pesantren At-Thoriq, nama pesantren tersebut, mengganti menu makan nasi 30 santrinya dengan panganan berbahan dasar sorgum.

"Kita anti raskin (beras miskin), tidak mau tergantung sama beras. Maka kita ajarkan santri kita mengkonsumsi dan menanam sendiri biji sorgum di lahan pesantren," kata Nisa Wargadipura, pimpinan pesantren ditemui detikFinance di pameran pangan, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/6/2015).

Sebagai langkah awal, Teh Ica, panggilan akrabnya, memulainya dengan menanami lahan pesantren seluas 7500 meter persegi dengan biji sorgum yang diperolehnya dari Flores, NTT. "Itu pun lahan sedikit berbagi dengan tanaman sayur dan kolam ikan," ujarnya.

Dirinya, bersama santrinya, baru memulai menanam sorgum pada awal tahun ini. "Ini panen pertama. Dan seharusnya sorgum bisa jadi alternatif beras, karena selain ketergantungan yang tinggi, itu (beras) juga jadi salah satu sumber terbesar penyakit diabetes," jelas Nisa.

Dirinya tak bisa menyebut angka pasti hasil panen pertamanya tersebut. "Tapi yang pasti sorgum ini sangat cocok di Jawa Barat. Apalagi sorgum tak butuh banyak perawatan dan pupuk. Orang cuma dibiarkan kok, dan dikasih pupuk domba pas di awal saja," terang Nisa.

Malahan, diakui Nisa, biji sorgum hasil panenya lebih besar daripada bibit yang dibawanya dari NTT. "Makanya sangat cocok di Jawa. Sebenarnya kan nenek moyang kita sudah tanam sejak dulu, tapi malah dihentikan karena kebijakan beras. Rasa pun tak kalah enak dengan beras," ungkap wanita berjilbab ini.

Untuk mengajak petani padi di Garut beralih ke sorgum, dirinya menggandeng Yayasan Terminal Benih membagikan benih secara gratis pada petani setempat.

"Kita belum sampai pada pengolahan, jadi tepung untuk kue, pastel dan sebagainya, tapi kita mulainya dengan menyadarkan masyarakat bahwa makanan utama bukan cuma beras saja, serta memulainya dengan mengganti menu makanan santri dengan beras sorgum. Santri-santri saya pun nanti pas keluar juga akan lakukan hal yang sama. Kita niat ngak mau tergantung sama raskin," tegasnya.
Share this article :

0 komentar:


Tepung Mocaf

Tepung singkong yang dimodifikasi sehingga berkualitas tinggi...

Untuk Pembelian Tepung Mocaf Hubungi
YULIANA
0271-825266

 
Dipersembahkan oleh Lembaga Penelitian Universitas Jember
Didukung oleh : Universitas Jember | LPDP | BCM
Copyright © 2015. Tepung MOCAF - All Rights Reserved