BANDUNG – Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) berperan aktif membangun dan
mengembangkan Taman Sains dan Teknologi Pertanian (TSTP) sebagai sarana
akselerasi impact recognition inovasi pertanian, sekaligus terobosan untuk memperderas arus inovasi pertanian kepada masyarakat.
Seratus TSTP, Kamis (7/5/2015), diluncurkan. Sesuai arah Nawa Cita
Presiden Joko Widodo, melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional
(Bapenas) mengadendakan untuk
membangun Taman Sains (TS) di 34 provinsi dan Taman Teknologi (TT) di
100 kabupaten dalam waktu lima tahun yang dituangkan dalam program quick win.
Taman Teknologi yang khusus terkait teknologi pertanian akan dibangun
di 16 Kabupaten/Kota. Taman Sains Pertanian (TSP) berada di lima lokasi
Kebun Percobaan Balitbangtan yaitu Natar, Jakenan, Maros, Banjarbaru,
dan Sigi.
Bupati/Walikota yang wilayahnya menjadi lokasi pengembangan TSP
maupun TTP berkomitmen dengan menandatangani Nota Kesepakatan, yang
disaksikan oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan
Kemenristek Dikti.
Penandatanganan tersebut sangat diperlukan untuk memperlihatkan
komitmen Pemerintah Daerah di tingkat kabupaten/kota dalam menggali
potensi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi dan mendistribusikan berbagai
sumber daya untuk pembangunan pertanian di wilayahnya.
Dalam sambutannya Menristekdikti Muhammad Nasir, mengharapkan agar
Taman Sains dan Teknologi secara nasional bisa menjadi cikal bakal
pertumbuhan pusat wirausaha baru di bidang teknologi dan pusat layanan
teknologi maju ke masyarakat.
Sementara itu, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan
Maharani menambahkan, pembangunan dan pengembangan taman sains dan
teknologi diharapkan bisa mengatasi ketertinggalan Indonesia dari
negara-negara lainnya dalam bidang teknologi.
“Tanpa mengikuti perkembangan sains dan teknologi, bangsa ini tidak
bisa mengikuti globalisasi seperti di negara lain,” kata Puan Maharani.
Puan berharap, program ini tidak hanya kejar target saja, tetapi juga
benar-benar bisa memicu inovasi yang bisa dihasilkan anak bangsa.
Kepala Balitbangtan Dr. Haryono menjelaskan bahwa pembangunan dan
pengembangan Taman Teknologi Pertanian yang melibatkan lahan petani
dalam satu kawasan memerlukan dukungan dan komitmen yang nyata dari
Pemerintah Daerah, terutama dalam pembangunan infrastruktur dan
keberlanjutan program.
Kreativitas seluruh institusi di bawah Kementerian Pertanian di
daerah yang disinergikan dengan sumber daya yang ada di tingkat lokal
juga sangat menentukan dalam mendorong penguatan peran terjadinya
harmonisasi antar pelaku pembangunan pertanian di wilayah.
Sumber: http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2209/
0 komentar: