Photo: Kerupuk MOCAF lebih kriuk dan tekstur halus
Home industri pengolahan singkong menjadi beragam penganan lezat dan digemari konsumen ternyata memiliki prospek yang bagus di Kecamatan Mandau. Hal itu diakui Asril Thamrin (54), pemilik Kelompok Usaha Bersama (Kube) Dadang Bersaudara di Jalan Wonosari Km 3,5, RT 2/RW 9, Desa Balai Makam, Kecamatan Mandau.
"Saya sudah 25 tahun menekuni usaha pembuatan kerupuk dari bahan singkong ini. Permintaan pasar sangat bagus. Ada empat jenis kerupuk yang kami bikin di sini. Masing-masing kerupuk sanjai, sanjai telunjuk, kerupuk lento, dan kerupuk roda gandeng. Permintaan pasar sangat bagus hingga kami kewalahan untuk memenuhinya. Pasalnya, pengolahan yang kami lakukan masih dengan cara manual,” kata Thamrin didampingi istrinya Redi Yalni Zarti (49) pada Riaupos.co Selasa (3/3).
Dalam sehari, Kube Dadang Bersaudara yang dinakhodai Thamrin bersama 15 pekerjanya mampu mengolah 700 kilogram ubi mentah menjadi beragam penganan. Semua pekerjaan masih dilakukan secara manual tanpa peralatan mesin. Akibatnya kapasitas produksi cukup sulit ditingkatkan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
“Untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan pasar, kami butuh mesin perajang ubi. Satu mesin bisa mengolah satu ton ubi sehari. Kami juga memerlukan mesin pengering untuk menekan kadar minyak kerupuk hasil gorengan. Sudah dua kali kami mengajukan proposal ke Pemkab Bengkalis tapi hingga kini belum beruntung dapat bantuan yang sangat kami harapkan. Kalau kami punya mesin itu, jumlah ubi yang bisa kami ambil dari petani akan lebih banyak,” katanya.
Sumber: riaupos.co
0 komentar: