"Lahan-lahan marginal di Indonesia ternyata jumlahnya lebih dari 60% dari lahan yang ada, itu artinya selama ini lahan-lahan tersebut tidak digarap dengan baik.... Setelah saya kembali dari Jepang dan kemudian berpikir, resource apa yang sebenarnya murah di Indoesia, kemudian saya berpikir singkong....."(Prof. Ir. Achmad Subagio, M.Agr., Ph.D)
Hal inilah kemudian yang membuat Pak Bagio, begitu biasa disapa, seorang peneliti dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember yang memiliki idealisme kuat terhadap ketahanan pangan nasional ini memulai inspirasinya untuk mengembangkan singkong menjadi alternatif pangan Nasional.
Melihat begitu banyak lahan marginal, terutama di area pesisir sepanjang Jember hingga Lumajang, beliau mengembangkan singkong dan pembinaan petaninya untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian dengan tepung Mocaf.
Atas dasar kreatifitas mengolah keanekaragaman hayati lokal dan berlanjut mensejahterakan petani inilah kemudian Pak Bagio meraih penghargaan Kehati Award 2015 - Cipta Lestari Kehati.
Kehati Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Yayasan Kehati kepada perorangan atau individu maupun kelompok atau organisasi yang telah melakukan upaya dan karya luar biasa untuk mendukung pelestarian keaneka ragaman hayati di Indonesia.
Berikut video profile Pak Bagio...
0 komentar: