Konten Terbaru:
Home » » Beras Cerdas Penganti Raskin

Beras Cerdas Penganti Raskin

Written By Unknown on Senin, 23 Februari 2015 | 23.2.15


Surabaya (lintangnusantara) – Kalau anda tak ingin kena penyakit diabetes, Pemprov Jatim menganjurkan makan beras cerdas dengan kandungan glukosa rendah. Karena data dari BKP banyak masyarakat berusia produktif sudah terjangkit penyakit diabetes.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menganggap berhasil membina kelompok tani mengola beras cerdas yang bukan dari bahan tanaman padi. Diantaranya, kelompok tani Tuan Emas Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Bangkalan, hasil binaan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Pemprov Jatim.
Adapun binaan itu masih meliputi di enam kabupaten, yakni Malang, Jember, Blitar, Ponorgo, Tulungagung, dan Bangkalan. “Keberadaan beras cerdas produksi saya ini masih dalam taraf uji coba,” kata ketua kelompok tani tuan emas, H. Mustain kepada pers.
Konon, menurut warga desa, lahan pertanian di desanya sudah banyak dijual kepada para pengusaha properti untuk didirikan bangunan rumah, hingga tiap tahun lahan di desanya hampir dipastikan hilang puluhan hektar.
Terkait dengan beras cerdas, Pemprov Jatim, menyatakan kian sempit lahan per-tanian maka mendorong warga masyara-kat mencari ter-obosan ma-kanan alterntif. Kendati di-lakukan berulangkali per-cobaan kini telah temukan makanan alternatif yang dinamakan beras cerdas dengan kandungan glukosa rendah.
Sementara bahan beras cerdas tersebut berbahan mokaf (modified cassava flour) tepung jagung, susu krim, air, dan minyak sawit. Dikatakan H. Mustain, bahan baku dan mesin dibantu Pemprov Jatim. Ia juga merinci bagaimana proses pembuatan beras cerdas itu, yakni bahan dilebur dengan mixer sebelum dipotong melalui mesin agar tak memanjang seperti mi.
Dalam acara sosialisasi, H. Mustain mengatakan, beras cerdas ini bagian dari inovasi setelah mengacu pada 3,4 juta masyarakat diusia produktif terjangkit penyakit diabet karena tingginya kandungan glukosa dalam beras padi.Dan, diusulkan, beras cerdas ini akan diperioritaskan untuk warga miskin sebagai pengganti raskin dengan kemasan 5 kilogram.
Bahan baku beras cerdas ini multi kombain, artinya mokaf bisa dikombinasi dengan jagung lewat rekayasa teknologi  hasilnya hedrogen sianida (HCN) hilang ke-mudian kan-dungan glukosa menurun. Kenapa dan mengapa beras cerdas bisa mengurangi diabet? Kepala BKP Bangkalan Abdulah Fanani menjelaskan, karena kan-dungan serat-nya lebih tinggi dibanding beras dari tanaman padi.
Kombinasi berikutnya, ialah, dengan sari sayuran, susu, dan buah yang cocok untuk pertumbuhan balita. Bentuknya bervariasi, bisa dicetak seperti aneka kue. Pemerintah Bangkalan, lewat penyuluh, sudah merencanakan dalam konteks pengenalan beras cerdas tersebut  melalui tim penggerak PKK, kepada murid sekolah dasar, serta lomba cipta menu berbahan beas cerdas yang dilakukan bulan Oktober. Sosialisasinya dilakukan secara umum termasuk saat ada pertemuan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Aida Rachmawati, akui nasi berbahan beras padi memiliki kandungan glukosa yang tinggi. Menurutnya beras yang awalnya mengandung karbohidrat akan menjadi kalori dan glukosa setelah diproses dalam tubuh. Jika glukosa tak terserap maka berpotensi gejala diabet yang berangasur-angsur merusak metabolisme dalam tubuh.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangkalan Abdul Rozak menyatakan, beras masih menjadi komoditas pangan utama masyarakat. Tapi Dinkes menyarankan jangan malu makan nasi jagung, karena jagung dan kentang membuat pencernaan lebih sehat.(hrm)

Sumber berita: http://lintangnusantara.com/2015/02/11/beras-cerdas-penganti-raskin/
Share this article :

0 komentar:


Tepung Mocaf

Tepung singkong yang dimodifikasi sehingga berkualitas tinggi...

Untuk Pembelian Tepung Mocaf Hubungi
YULIANA
0271-825266

 
Dipersembahkan oleh Lembaga Penelitian Universitas Jember
Didukung oleh : Universitas Jember | LPDP | BCM
Copyright © 2015. Tepung MOCAF - All Rights Reserved