Salah satu kelompok yang bertujuan untuk memberdayakan anggotanya di bidang pertanian adalah Kelompok Wanita Tani (KWT). Salah satunya adalah yang dilakukan KWT Sri Makmur yang ada di Dusun/Desa Brojol, Kecamatan Miri. KWT yang berdiri sejak 2013 ini adalah satu dari beberapa KWT yang ada di Brojol, yang telah memperoleh penghargaan dari Presiden RI untuk bidang ketahanan pangan.
KWT Sri Makmur memiliki produk khas wajik singkong dan nasi goreng pisang. Ketua KWT Sri Makmur, Wahyani mengatakan, sesuai namanya, KWT ini semua anggotanya adalah perempuan, yang rata-rata ibu rumah tangga dan atau perempuan yang memiliki pekerjaan di pertanian.
Saat ini sudah ada sekitar 40-an anggota yang mereka miliki dan punya berbagai kegiatan, mulai dari bercocok tanam, beternak ikan hingga produk makanan dari hasil pertanian. “Selama ini kami mendapatkan bimbingan dan bantuan dari Kantor Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Sragen,” kata Wahyani didampingi Kepala Desa (Kades) Brojol Agustanto.
Wahyani mengungkapkan, meski mendapat bantuan tetapi mereka masih terkendala berbagai kesulitan. Misalnya untuk benih tanaman, bibit ikan, bantuan peralatan serta modal dan pemasaran.
Hal ini sangat penting untuk mengembangkan usaha mereka, yang bertekad mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan, lewat bidang pertanian. Mereka memang berharap KWT Sri Makmur membawa kemakmuran bagi para anggotanya, lewat potensi pertanian yang ada di desa mereka.
Banyak Kegiatan
Agustanto menambahkan, selama ini KWT Sri Makmur memang telah memiliki banyak kegiatan, seperti bertanam berbagai jenis tanaman yang bermanfaat. Seperti pepaya, bayam, cabe, terong dan lain-lain yang memiliki nilai ekonomis. Salah satu produk andalan mereka adalah nasi goreng pisang dan wajik singkong.
Untuk nasi goreng pisang ini terbuat dari bahan baku pisang, yang dimasak seperi memasak nasi goreng. “Bahan terbaik untuk membuat makanan ini adalah pisang raja nangka, karena nanti kenyal, enak dan gurih,” kata Agustanto.
Sementara wajik singkong adalah wajik terbuat dari singkong, yang bahan bakunya banyak dijumpai di Brojol, yang rasanya juga tidak kalah enak dan gurih dengan wajik pada umumnya. Produk lain yang juga telah diusahakan para anggota adalah pisang karamel dan peyek bayam.
Bahkan untuk peyek bayam sudah banyak dijual di pasar, sementara yang lainnya masih banyak dibuat berdasarkan pesanan. Agustanto menandaskan, pihaknya berharap ada bantuan untuk KWT yang ada di desanya, agar mereka bisa lebih maju dan lebih banyak kemampuan produksinya.
Sumber: berita[dot]suaramerdeka[dot]com
0 komentar: