Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten
Kepala BKP Kementan RI memperlihatkan hasil komoditas lokal Gapoktan Karya Mukti di Kampung Girimerta, Desa Dalembaran, Kecamatan Cimanuk.
BADAN Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Provinsi Banten bersama Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI, berkunjung ke Kabupaten Pandeglang, Selasa (29/9/2015). Tujuannya, meninjau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Mukti di Kampung Girimerta, Desa Dalembalar, Kecamatan Cimanuk, dan meninjau perkebunan talas beneng di Desa Juhut, Kecamatan Karang Tanjung.
Hadir dalam kunjungan itu Kepala BKP Kementan Gardjita Budi dan Sekretaris BKPP Provinsi Banten Suherman.

Dalam sambutannya, Gardjita Budi mengapresiasi berdirinya Gapoktan Karya Mukti dan adanya pengelolaan tanaman perkebunan talas beneng. Ia yakin bahwa dengan lembaga dan satu kegiatan itu, akan tercipta kemandirian pangan. “Namun, talas beneng itu tidak hanya sebatas dikonsumsi, tetapi diolah menjadi keripik atau tepung. Dengan diolah, harganya lebih mahal dan memotivasi warga untuk menanam talas beneng,” katanya.
Gardjita menjelaskan, salah satu program Kementan adalah pengembangan pangan lokal dengan konsep utama, yaitu mengembangkan pangan lokal sesuai kearifan masyarakat di masing-masing daerah. “Tiap daerah kan berbeda-beda dan kita harapkan tiap desa yang menjadi unggulannya itu harus dikembangkan dan ditingkatkan,” harapnya.

Sementara itu, Suherman mengatakan bahwa Pemprov Banten kini fokus menyosialisasikan penggunaan panganan lokal. Setiap daerah yang tanahnya produktif akan disarankan untuk menanam tanaman unggulan seperti umbi-umbian dan lainnya. “Tak hanya menyarankan menanam, Pemprov juga telah menyediakan tempat untuk memasarkannya,” katanya.
Itang Sulaeman, Ketua Gapoktan Karya Mukti, menerangkan bahwa dengan konsentrasi pada panganan lokal, organisasinya mampu menghidupi sekitar 160 anggota. “Dengan kegigihan itu, organisasi kami juga berhasil mendapatkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) tahun 2014,” katanya. (ADV/MG-03/DWI/BKPP Provinsi Banten)
Hadir dalam kunjungan itu Kepala BKP Kementan Gardjita Budi dan Sekretaris BKPP Provinsi Banten Suherman.

Dalam sambutannya, Gardjita Budi mengapresiasi berdirinya Gapoktan Karya Mukti dan adanya pengelolaan tanaman perkebunan talas beneng. Ia yakin bahwa dengan lembaga dan satu kegiatan itu, akan tercipta kemandirian pangan. “Namun, talas beneng itu tidak hanya sebatas dikonsumsi, tetapi diolah menjadi keripik atau tepung. Dengan diolah, harganya lebih mahal dan memotivasi warga untuk menanam talas beneng,” katanya.
Gardjita menjelaskan, salah satu program Kementan adalah pengembangan pangan lokal dengan konsep utama, yaitu mengembangkan pangan lokal sesuai kearifan masyarakat di masing-masing daerah. “Tiap daerah kan berbeda-beda dan kita harapkan tiap desa yang menjadi unggulannya itu harus dikembangkan dan ditingkatkan,” harapnya.

Sementara itu, Suherman mengatakan bahwa Pemprov Banten kini fokus menyosialisasikan penggunaan panganan lokal. Setiap daerah yang tanahnya produktif akan disarankan untuk menanam tanaman unggulan seperti umbi-umbian dan lainnya. “Tak hanya menyarankan menanam, Pemprov juga telah menyediakan tempat untuk memasarkannya,” katanya.
Itang Sulaeman, Ketua Gapoktan Karya Mukti, menerangkan bahwa dengan konsentrasi pada panganan lokal, organisasinya mampu menghidupi sekitar 160 anggota. “Dengan kegigihan itu, organisasi kami juga berhasil mendapatkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) tahun 2014,” katanya. (ADV/MG-03/DWI/BKPP Provinsi Banten)
http://www.radarbanten.com/read/berita/10/34502/Mewujudkan-Ketahanan-Pangan-dengan-Komoditas-Lokal.html
0 komentar: