Palagkaraya-Lahan gambut merupakan lahan yang tidak produktif dan sulit untuk dimanfaatkan sebagai media tanam tanaman pangan. Namun, persepsi ini berubah dengan adanya fakta bahwa singkong dapat tumbuh dengan baik di lahan tersebut denagn produktivitas 80 ton/ha untuk metode pertanaman intensif.
"Jenis tanah pasir putih dengan kandungan sisa hara tutupan hutan ternyata cocok unutk media tanam singkong. Walaupun sistem pertanaman intensif yang diterapkan belum maksimal mulai dari tata guna lahan, cara tanam, pemupukan dan pemeliharaan tanaman yang masih jauh dari standar, tetapi produksinya masih bisa mencapai 25kg/pohon". Demikian disampaikan Dr. Ir. R. Abdoel Djamali, MP salah satu tim Riset Mocaf dari Politeknik Negeri Jember dalam kunjungannya bersama Tim Mocaf ke Palangkaraya hari Sabtu, 25 April 2015.
"Ke depan akan diterapkembangkan pupuk organik berbahan utama limbah cair processing Mocaf yang sangat cocok untuk jenis tanaman pasir", imbuh Prof. Ir. Achmad Subagio, M.Agr. Ph.D
Dr. Ir. Sholeh Avivi, M.Si menambahkan, "Konsep dasar pengembangan program SINGKONGISASI ini adalah terbangunnya integrated farming system yang berbasis tanaman singkong yang diintegrasikan dengan usaha budidaya peternakan, perikanam dam hortikultural buah dan sayuran produksi massal pupuk organik serta agroindustri olahan singkong".
Untuk saat ini baru beberapa Gapoktan dan Koperasi yang dipimpin Bp. Aziz di Palangkaraya yang menjadi mitra aktif program ini
Pemerintah Kota Madya Palangkaraya dan Disperindagkop Palagkaraya kemudian berkomitmen untuk menjadikan project SINGKONGISASI sebagai salah satu program unggulan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan Palagkaraya.
Pengembangan-pengembangan selanjutnya akan dilakukan dengan kerjasama yang lebih intens antara Pemerintah Kodya Palangkaraya dan Tim Riset Mocaf.
Foto: Pertemuan Tim Riset Mocaf dengan Disperindagkop Kodya Palangkaraya
0 komentar: