Konten Terbaru:
Home » » DIVERSIFIKASI PANGAN: BENTUK PEMBANGUNAN INKLUSIF

DIVERSIFIKASI PANGAN: BENTUK PEMBANGUNAN INKLUSIF

Written By Unknown on Sabtu, 10 Januari 2015 | 10.1.15



Pembangunan pertanian yang tidak hanya terfokus pada komoditas padi dapat meningkatkan pemerataan kesejahteraan dan kedaulatan pangan nasional. Demikian disampaikan Achmad Subagio pada acara Seminar Nasional PERMASETA (Perhimpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian) Universitas Brawijaya di Malang pada sabtu lalu (10/1/2015). 

Pada acara yang juga dihadiri oleh Prof. Nuhfil dari UB dan Dr. Yayuk dari IPB tersebut, Achmad Subagio menegaskan perlunya diversifikasi komiditi yang sesuai dengan potensi daerah, terutama di wiliayah yang mempunyai lahan marginal. Dengan diversifikasi tersebut, terjadi pula pembangunan infrastruktur untuk menopang pembangunan pertanian di wilayah marginal, sehingga produktivitas lahan meningkat dan akses pasar menjadi terbuka. Inilah yang disebut sebagai pembagunan inklusif yang membedakan dengan pembangunan ekskulsif yang hanya bertumpu pada daerah-daerah yang berlahan subur, khususnya untuk tanaman padi. 

Dengan jumlah lahan kering yang mencapai 76,2 juta ha dari total lahan pertanian yang hanya 100,7 juta ha menunjukkan bahwa lahan marginal mendominasi lahan pertanian yang ada di Indonesia. Ini menunjukkan betapa pentingnya memanfaatkan lahan marginal tersebut untuk diolah menghasilkan bahan pangan yang diperlukan guna mencapai kedaulatan pangan nasional.

Achmad Subagio memberikan contoh pemanfaatan lahan marginal tanah gambut di Kalimantan Tengah untuk ditanami singkong, dengan produksi mencapai 80-100 ton/ha. Selanjutnya, singkong yang dihasilkan diolah oleh petani menjadi Chips MOCAF untuk diolah menjadi Tepung MOCAF. Nilai tambah didapatkankan oleh petani, dan juga akan menyediakan lapangan pekerjaan di wilayah tersebut, sehingga akan ada aktivitas ekonomi yang dapat menggerakan wilayah marginal.

Dalam acara seminar nasional yang bertajuk "Prospektif Swadaya Indonesia Dalam Mengatasi Kerawanan Pangan Nasional" tersebut, Nuhfil menyampaikan tentang konsepsi ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan yang saat ini dianut oleh Indonesia sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Sedangkan, dihadapan ratusan peserta seminar tersebut, Yayuk, dosen IPB, menyampaikan pentingnya mangkonsumsi makanan yang sehat, bergizi dan seimbang.

Download Materi Seminar Achmad Subagio:
Share this article :

0 komentar:


Tepung Mocaf

Tepung singkong yang dimodifikasi sehingga berkualitas tinggi...

Untuk Pembelian Tepung Mocaf Hubungi
YULIANA
0271-825266

 
Dipersembahkan oleh Lembaga Penelitian Universitas Jember
Didukung oleh : Universitas Jember | LPDP | BCM
Copyright © 2015. Tepung MOCAF - All Rights Reserved