Nur Mahmudi saat memberikan kuliah umum di UNEJ tentang kedaulatan pangan
Jember - Nur Mahmudi Ismail, Walikota Depok, salah satu penerima Adhikarya Pangan Nusantara (APN) 2014 adalah sosok yang konsisten dalam memperjuangkan pangan lokal. Salah satu keberhasilannya adalah program "One Day No Rice (ODNR)" yang banyak ditiru oleh pemerintah daerah lainnya. Konsep ODNR yang diterapkan di Depok adalah menganjurkan para PNS di Lingkungan Kota Depok untuk tidak mengkonsumsi nasi pada hari selasa, dan ini ditunjukkan dengan tidak tersedianya nasi di kantin kantor walikota pada hari tersebut.
Setelah menerima APN 2014, beliau memberikan Kul Twit yang perlu disimak oleh semua termasuk presiden dan menteri pertanian, yang memegang kebijakan:
- Adhikarya Pangan Nusantara (APN): Penghargaan Pemerintah bidang Pangan kpd perorangan, Kelompok, Pengusaha & Aparatur Negara.
- Penghargaan APN dibrikn Pmrnth kpd mrk yg mghsilkn Karya Luar Biasa dlm Mewujudkan KETAHANAN, KEMANDIRIAN&KEDAULATAN PANGAN
- Penghargaan APN diberikan Pemerintah sjk 2011, sjk 1979 Penghargaan bidang Pangan dinamakan PENGHARGAAN KETAHANAN PANGAN
- Kredibilitas&Independensi APN dijamin oleh Tim Penilai dari Akademisi, Aparatur Negara, LSM, Pengamat dan Peneliti
- Calon Penerima APN diusulkan scr berjenjang dr Kab/Kota, Prop, Pmrnth, Eselon I Kementan kpd Skrtrt Dewan Ketahanan Pangan
- APN 2014 merupakan karya Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yg disahkan Kabinet Kerja&diserahkan oleh Presiden Joko Widodo
- Karya 94 pnrmAPN besutan KIB yg disrhkn Presiden Joko Widodo dihrpkn lhrkan konvergensi dlm wjdkn Kthnn,Kmndrn&Kdltn Pangan
- Kebijakan & Politik Pangan sdh lahir sejak Orde Lama, diperkuat masa Orde Baru dan disempurnakan pada Orde Reformasi ini
- UU No. 18 Tahun 2012, politik Pangan Nasional Mengarah kpd tiga makna sekaligus: Ketahanan, Kemandirian&Kedaulatan Pangan
- Pd penyrhn APN 2014 Presiden Joko Widodo mnytkan Komitmen sekaligus Mengarahkan agar dlm 3 thn Indonesia tdk IMPOR BERAS
- Melalui perbaikan irigasi,distribusi pupuk, benih, bantuan traktor&mblssi penyuluh, Presiden targetkan tmbh 11 jt ton padi
- Dana puluhan mungkin ratusan trilyun rupiah telah dijamin oleh Presiden akan dialokasikan untuk mewujudkan target tsb
- Mentan RI diminta berkordinasi dengan bbrp gubernur penghasil padi untuk menambah produksi padinya hingga 11 juta ton
- Semoga para pelaku budidaya padi&sarprasnya yg menerima APN 2014, sblm 2014 atau bukan penerima APN sgr dpt mewujudkannya
- Kita berharap puluhan mngkn ratusan trilyun ini dpt kurangi pengangguran, amankan luas sawah, tngktkan produktivitas lahan
- Perlu diketahui kebijakan penambahan produksi padi memiliki keterbatasan LUAS SAWAH yg layak dan PRODUKTIVITAS PADI
- Suatu saat dr LUAS SAWAH&PRODUKTIVITASnya, produksi padi Indonesia akan mngalami titik MAKSIMAL smntr pndduk trs BERTAMBAH
- Dg Mayoritas pola makan bangsa Indonesia dg nasi padi setiap hari 3 atau 2 kali, konsumsi beras padi > 100 kg/kapita
- Konsumsi beras padi Indonesia paling tinggi di dunia dibanding ngara penghasil padi lain, Thailand, Vietnam, Filipina dll.
- Saking tingginya konsumsi beras padi, data yg ada menunjukkan bahwa Indonesia menjadi IMPORTIR BERAS no 3 di Dunia
- Sementara rendah ya konsumsi beras padi menjadikan Thailand dan Vietnam sbg EXPORTIR BERAS terbesar dunia
- Yang lebih parah lagi adalah adanya data bahwa Indonesia sudah menjadi IMPORTIR TERIGU no 2 di dunia setelah Mesir
- Selain peningkatan produksi padi nasional, kebijakan efektif lainnya adalah MENURUNKAN KONSUMSI BERAS PADI BNGS INDONESIA
- Total konsumsi beras nasional berdasarkan data antara 33-35 juta ton per tahun
- Jika setiap wrg kurangi konsumsi beras padi satu kali tiap harinya, akan terjadi penambahan Cadangan Beras sktr 11 jt ton
- Jika mengurangi 2x/hari diganti aneka Karbohidrat Lokal, akan terjadi CADANGAN BERAS sktr 22 jt ton/tahun
- Jadi selain meningkatkan produksi padi, Pres Joko Widodo sebaiknya mendukung ProgramPENGURANGAN KONSUMSI BERAS PADI&TERIGU
- Pengurangan Konsumsi Beras Padi scr sosiokultur semestinya bukan jadi hambatan, krn sejak dulu pola makan Ind bervariasi
- Masing2 daerah punya kebiasaan makan berbeda, ada yg konsumsi nasi padi, sagu, jagung, ubi, singkong, pisang, kentang dll
- Aneka Karbohidrat tsb potensial dibudidayakan krn cukup menggunakan lahan tegalan atau perkebunan, tdk perlu sawah irigasi
- Ketersediaan ladang/perkebunan >20 jt ha smntr sawah irigasi teknis <8 jt ha
- Minimnya komitmen dana&perhatian Pmrnth thd Pgmbngn produksi&Pmnftn KARBOHIDRAT Lokal non padi hrs jadi perhatian Presiden
- Dukungan sarpras&Kebijakan untuk produksi dan pemanfaatan jagung, singkong, ubi jalan&sagu harus ditingkatkan
- Kebijakan Pemerintah untuk membebaskan Pajak PPN thd upaya mengolah singkong menjadi tepung MOCAF harus sgr diterapkan
- Renungan ini dibuat bukan untuk menyalahkan siapa2, semata untuk mengajak para pnrm penghargaan Pangan maupun yg tidak
- Ayo...."WUJUDKAN KETAHANAN, KEMANDIRIAN & KEDAULATAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT & SEJAHTERA... (Lido 27-28 Des 2014)
0 komentar: