Konten Terbaru:
Home » » Singkong dan NG FIlm

Singkong dan NG FIlm

Written By Unknown on Jumat, 20 Maret 2015 | 20.3.15

Foto: singkong dari daerah berpasir

 

 

Ada kejadian lucu. Suatu ketika, sebuah film nasional berbiaya mahal, berlatar tanah Jawa abad ke-15, gagal masuk seleksi unggulan Festival Film Indonesia. Masalahnya  sederhana, yakni karena  film memuat adegan sekelompok prajurit  tengah istirahat sembari menikmati singkong bakar.

"Penulis skenario dan sutradaranya pasti tak belajar sejarah Indonesia, nih...!" sindir salah seorang juri. Maklum, zaman itu singkong memang belum dikenal orang di Jawa, bahkan di kawasan lain Nusantara. "Singkong masih tinggal jauh di seberang Samudra Pasifik, di  Amerika Selatan,"  sindirnya, kritis. 

  

Di Indonesia, singkong memang populer. Murah-meriah, mudah ditemukan di pelosok  gunung bahkan di pulau terpencil. Tak heran bila tanaman yang umbi rebusnya kerap dipelesetkan sebagai 'roti sumbu' ini, dikira tanaman asli Indonesia. Padahal,  di antara keanekaragaman hayati Indonesia, singkong masuk kategori alien, makhluk  (tumbuhan) asing yang menyusup  dari dunia luar  dan berkembang melimpah ruah di mana-mana.

 

Berkas holtikultura di Herbarium Bogorensis menyebut, singkong sudah menjadi makanan pokok masyarakat prasejarah Amerika Selatan bagian utara, Mesoamerika, dan Karibia. Penduduk asli Brasil dan Paraguay tercatat sebagai yang pertama membudidayakan singkong, jauh sebelum Columbus berlayar ke barat mencari negeri rempah-rempah Nusantara, dan nyasar ke Benua Amerika yang dikiranya India. Budi daya kebun dilanjutkan Portugis dan Spanyol saat merebut dan membangun koloni di benua itu. Dari bibit asal Brazil pula, abad ke-16, Portugis membawa singkong ke Nusantara  dan menanamnya di sekitar bentengnya di Pulau Ternate, Maluku Utara.

 

 

Sumber: www.femina.co.id

 

 

Share this article :

0 komentar:


Tepung Mocaf

Tepung singkong yang dimodifikasi sehingga berkualitas tinggi...

Untuk Pembelian Tepung Mocaf Hubungi
YULIANA
0271-825266

 
Dipersembahkan oleh Lembaga Penelitian Universitas Jember
Didukung oleh : Universitas Jember | LPDP | BCM
Copyright © 2015. Tepung MOCAF - All Rights Reserved