Konten Terbaru:
Home » » Singkong untuk Kesejahteraan Rakyat

Singkong untuk Kesejahteraan Rakyat

Written By Unknown on Senin, 16 November 2015 | 16.11.15


Dalam rangka mengangkat komoditas singkong, pada tanggal 7 November 2015 Universitas Jember mengadakan seminar nasional dengan tema “Singkong untuk Kesejahteraan dan Ketahanan Pangan Nasional”. Seminar dihadiri oleh ibu Diah dari Deputi Menko Ekuin, tim LPDP Menko Ekuin, civitas akademika, para peneliti dan mahasiswa dengan jumlah peserta sekitar 200 orang. Pembicara dalam seminar tersebut adalah Prof. Achmad Subagyo dari Univ. Jember menyampaikan topik “Agribisnis berbasis singkong: Pembangunan inklusif mewujudkan kedaulatan pangan nasional, Ibu Eti Herawati dari PT Tiga Pilar Sejahtera menyampaikan topik “Prospek industri berbasis singkong untuk mendukung ketahanan pangan nasional”, Ir. Yudi Widodo, M.S. dari Balitkabi menyampaikan topik “Singkong di negara kepulauan”, dan Bapak Ir. Kusyanto dari Ditjen Tanaman Pangan menyampaikan topik “ Kebijakan pemerintah dalam pengembangan singkong untuk mendukung kedaulatan pangan nasional”.

Prof. Ahmad Subagyo menyampaikan bahwa saat ini Indonesia masih mengimpor beras sebagai sumber karbohidrat. Sehingga pemerintah sedang berupaya keras untuk mencapai swasembada PAJALE (Padi Jagung Kedelai) dan juga komoditas strategis lain. Namun demikian hendaknya swasembada yang akan dicapai bukan swasembada komoditi (PAJALE), sebaiknya adalah swasembada sumber karbohidrat, swasembada sumber protein, dan sebagainya. Dengan swasembada karbohidrat, maka kelompok umbi-umbian masuk didalamnya dan diharapkan dapat menekan konsumsi beras, karena konsumsi beras yang berlebih akan berdampak buruk pada kesehatan. Kita harus lebih gencar mempromosikan singkong. Sebagian besar orang belum menyadari bahwa apa yang ada di sekitar kita, bahkan yang menempel pada kita berbahan dasar singkong. Singkong harus bisa ditetapkan sebagai komoditas strategis dan disejajarkan dengan Pajale, karena saat ini pemerintah kurang berpihak pada singkong.
Upaya merubah mindset konsumsi beras ke sumber karbohidrat lain termasuk singkong memang bukan perkara mudah. Banyak hal yang harus dilakukan. Balitkabi harus bekerja sama dengan BPTP dan elemen lain dalam memasyarakatkan singkong dan produk-produknya agar dikenal secara luas, demikian menurut Ir. Yudi Widodo, M.S. Ibu Eti dari PT Tiga Pilar Sejahtera menyampaikan bahwa ada dua hal yang harus dilakukan yaitu baik bagian hulu (pemerintah harus kompeten) maupun bagian hilir (peran serta industri untuk mendorong industri berbasis singkong). Prof. Subagyo menambahkan bahwa upaya merubah mindset tersebut bukan untuk menggantikan beras dengan komoditas lain, namun mengupayakan singkong sebagai pendamping beras. Singkong hadir sebagai solusi bagi ketimpangan pasokan beras.


Dalam kesempatan seminar nasional ini, ada wacana untuk membentuk Asosiasi Mocaf Indonesia dengan komponen bukan hanya dari pihak industri dan kluster, namun juga petani. Sebagai penutup seminar, Ibu Diah dari Deputi Menko Ekuin menyampaikan bahwa singkong adalah “Magic Plant” dan “Future Food”. Sehingga perlu adanya sinergi dari 4P, yaitu Petani, Pemerintah, Perguruan Tinggi, dan Perusahaan, untuk mengembangkan singkong.
@http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/kilas-litbang/2110-singkong-untuk-kesejahteraan-rakyat.html
Share this article :

1 komentar:

  1. Dimana saya dapat pelatihan untuk pembuatan Mocaf dari singkong..??

    BalasHapus


Tepung Mocaf

Tepung singkong yang dimodifikasi sehingga berkualitas tinggi...

Untuk Pembelian Tepung Mocaf Hubungi
YULIANA
0271-825266

 
Dipersembahkan oleh Lembaga Penelitian Universitas Jember
Didukung oleh : Universitas Jember | LPDP | BCM
Copyright © 2015. Tepung MOCAF - All Rights Reserved